Pemerintah Desa Aikmel Utara menunjukkan komitmen kuat dalam mewujudkan pembangunan inklusif melalui kegiatan pembekalan penguatan pangkalan data desa. Acara yang berlangsung pada Rabu, 30 April 2025, di ruang rapat Kantor Desa Aikmel Utara ini bertujuan untuk memantapkan persiapan survei dan pendataan yang akan dilakukan. Fokus utama pembekalan adalah pemahaman mendalam terhadap kuesioner yang akan menjadi instrumen utama dalam pengumpulan data.
Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran Pemerintah Desa Aikmel Utara dan 20 kader posyandu, termasuk didalamnya adalah anggota Kelompok Konstituen (KK) yang berperan sebagai ujung tombak di lapangan, yakni sebagai tim survei atau enumerator. Kehadiran para kader posyandu ini menjadi representasi semangat gotong royong dan partisipasi aktif masyarakat dalam memajukan desa. Kelompok Konstituen (KK) merupakan kelompok di tingkat komunitas yang menjadi dampingan Lombok Research Center (LRC) dalam implementasi Program INKLUSI-BaKTI di Kabupaten Lombok Timur.
Kepala Desa Aikmel Utara, Muhtasar Ayudi, S.S., S.Pd., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para kader atas dedikasi dan partisipasi mereka. Beliau menekankan bahwa data merupakan fondasi krusial dalam pengambilan kebijakan pemerintah desa.
“Data yang akurat dan terpercaya akan menjadi rujukan utama kami dalam merencanakan dan melaksanakan program pembangunan. Dengan data yang valid, kita dapat memastikan bahwa setiap program yang dicanangkan tepat sasaran, baik dari segi kualitas maupun kuantitas,” tegas Kepala Desa Aikmel Utara.
Lebih lanjut, Kades Muhtasar Ayudi juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Lombok Research Center (LRC) atas pendampingan yang berkelanjutan. “Kehadiran LRC dan Program INKLUSI-BaKTI yang mereka bawa tidak hanya menjadi motivasi bagi kami untuk terus berbuat yang terbaik bagi masyarakat, tetapi juga menjadi kompas kami dalam mengambil setiap kebijakan,” tambahnya. Sinergi antara pemerintah desa dan pihak pendamping seperti LRC menjadi katalisator penting dalam mewujudkan pembangunan yang terarah dan berdampak positif. Kegiatan pembekalan penguatan pangkalan data desa di Desa Aikmel Utara merupakan kolaborasi Pemerintah Desa Aikmel Utara dengan Lombok Research Center (LRC) melalui dukungan Program INKLUSI-BaKTI.
Pada kesempatan yang sama, Koordinator Program INKLUSI dari LRC, Baiq Titis Yulianty, menyampaikan apresiasinya atas atensi dan respons positif dari Pemerintah Desa Aikmel Utara dan para kader posyandu. Beliau menekankan bahwa dukungan penuh dari pemerintah desa merupakan kunci keberhasilan setiap program.
“Kegiatan penguatan pangkalan data ini adalah langkah penting untuk memastikan tidak ada satu pun warga desa yang terlewatkan dalam mengakses hak-hak dasar mereka. Kami berharap, upaya ini akan bermuara pada terwujudnya desa dan masyarakat yang benar-benar inklusif,” ungkap Baiq Titis Yulianty.

Urgensi Data dalam Pembangunan Desa yang Efektif dan Inklusif
Pembangunan desa yang efektif dan inklusif sangat bergantung pada ketersediaan dan pemanfaatan data yang akurat. Data menjadi fondasi penting bagi pemerintah desa dalam mengidentifikasi kelompok masyarakat yang paling membutuhkan intervensi. Pemahaman mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan demografi desa memungkinkan perancangan dan penyaluran program pembangunan yang tepat sasaran, sehingga sumber daya dapat dialokasikan secara efisien dan efektif, menghindari pemborosan serta meningkatkan dampak positif bagi masyarakat.
Lebih lanjut, data berperan krusial dalam pengambilan kebijakan yang terukur dan akuntabel. Kebijakan yang didasarkan pada data yang valid memiliki landasan faktual yang kuat, sehingga lebih relevan dengan kebutuhan dan potensi desa. Keputusan yang diambil berdasarkan analisis data memungkinkan evaluasi dampak program secara objektif dan berkala. Melalui monitoring dan evaluasi yang berbasis data, pemerintah desa dapat mengidentifikasi keberhasilan dan tantangan dalam implementasi program, yang selanjutnya memungkinkan adanya penyesuaian yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembangunan yang diharapkan.
Selain itu, transparansi dalam pengumpulan dan pemanfaatan data memiliki potensi besar untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Ketika warga desa memiliki akses terhadap informasi mengenai kondisi desa mereka, mereka akan lebih termotivasi untuk terlibat secara aktif dalam proses perencanaan dan pelaksanaan program. Keterlibatan masyarakat yang lebih bermakna akan memperkuat legitimasi program dan memastikan bahwa pembangunan yang dilakukan benar-benar sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan warga.
Terakhir, pembangunan desa berbasis data menjadi kunci dalam mewujudkan inklusi dan keadilan sosial. Data yang terpilah berdasarkan berbagai kategori memungkinkan pemerintah desa untuk mengidentifikasi adanya ketimpangan dan memastikan bahwa tidak ada kelompok masyarakat yang terpinggirkan. Dengan memahami keragaman kondisi dan kebutuhan warga, program pembangunan dapat dirancang sedemikian rupa sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, mewujudkan desa yang adil dan inklusif.