Mengukuhkan Tulang Punggung Ekonomi Lokal: Pemberdayaan UMKM di Lombok Timur melalui Program INKLUSI

Lombok Timur, sebuah wilayah yang kaya akan potensi lokal, kini semakin mengandalkan kekuatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai motor penggerak utama perekonomiannya. Lebih dari sekadar penopang kesejahteraan keluarga, UMKM telah bertransformasi menjadi pilar penting dalam pembangunan daerah, bahkan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah. Berdasarkan laporan perekonomian daerah dari Bank Indonesia Wilayah NTB, kontribusi UMKM di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), termasuk di dalamnya pelaku UMKM Lombok Timur dapat terlihat dari pertumbuhan penyaluran kredit UMKM.

Dalam laporan Bank Indonesia, jumlah kredit yang disalurkan pada tahun 2024 sebesar Rp22,6 triliun, lebih tinggi dari tahun 2023 sebesar Rp21,3 triliun (Bank Indonesia-Laporan Perekonomian Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Februari 2025). Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), jumlah UMKK di Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2023 mencapai 73.499 unit. Dinas Koperasi dan UMKM Lombok Timur terus melakukan pemutakhiran database UMKM yang ada  dan untuk tahun ini telah terdata 24 ribu pelaku UMKM di wilayah Kabupaten Lombok Timur.

Meskipun memberikan kontribusi terhadap perekonomian daerah namun, pelaku UMKM di Lombok Timur juga menghadapi berbagai kendala dalam memperkuat unit usahanya. Adapun beberapa kendala yang dihadapi merupakan permasalahan klasik seperti akses pembiayaan, persaingan usaha yang ketat, pemasaran, regulasi dan perizinan, serta sumber daya manusia.

Peserta mempraktikkan cara mendesain bisnis model canvas

Di tengah dinamika ini, Lombok Research Center (LRC) bersama dengan Yayasan BaKTI melalui Program INKLUSI, melakukan upaya penguatan ekosistem UMKM di Lombok Timur melalui kegiatan penguatan kapasitas bagi pelaku UMKM yang terdapat di 11 desa dampingan LRC. Kegiatan yang mengambil tema  Penguatan Manajemen Usaha dan Pengelolaan Keuangan untuk Pemberdayaan Ekonomi Desa” itu telah dilaksanakan di Aula Lesehan Elen, Selong pada 14 dan 15 Mei 2025 yang lalu.

Semangat kolaborasi tampak nyata dengan hadirnya 33 peserta, perwakilan dari kelompok konstituen dan pelaku UMKM dari 11 desa dampingan LRC. Mengawali kegiatan, Koordinator Program INKLUSI-LRC, Baiq Titis Yulianty, menyampaikan visi program yang melampaui isu sosial dengan merangkul penguatan ekonomi sebagai fondasi masyarakat inklusif. Beliau menekankan bahwa fokus di tahun kedua dan ketiga INKLUSI adalah pemberdayaan ekonomi melalui pelatihan manajemen usaha, quality control, pengemasan, hingga pemasaran digital.

“Di tahun kedua dan ketiga implementasi Program INKLUSI, kita memberikan perhatian khusus pada penguatan ekonomi melalui pelatihan manajemen usaha, quality control, pengemasan, hingga strategi pemasaran digital,” ungkap Baiq Titis.

Diskusi yang dipandu oleh co-fasilitator dari staf Program INKLUSI-LRC

Sarniati, Finance and Admin Officer (FAO) Program INKLUSI-LRC, memimpin sesi pelatihan yang interaktif, tidak hanya sebagai penyampai materi pengelolaan keuangan, tetapi juga sebagai penggerak kolaborasi antar pelaku usaha. Beliau menekankan bahwa sinergi melalui jaringan yang kuat akan memberdayakan UMKM di Lombok Timur, dan pelatihan ini diharapkan menjadi pemicu terbentuknya komunitas yang saling mendukung. Sebagai tindak lanjut, Sarniati menginisiasi pembentukan grup WhatsApp sebagai platform komunikasi dan kerja sama.
 
Fasilitator berikutnya, Baiq Tria Maulidasih, Finance Admin Assistant (FAA) Program INKLUSI-LRC, membekali peserta dengan keterampilan fundamental dalam pencatatan dan pembukuan keuangan. Beliau meyakini bahwa pengelolaan keuangan yang transparan dan terstruktur adalah kunci utama bagi kesuksesan bisnis. “Implementasikan ilmu ini, minimal dalam catatan pengeluaran pribadi,” pesannya kepada para peserta.

Mengantisipasi kebutuhan pengembangan UMKM yang berkelanjutan, LRC telah menyiapkan program tindak lanjut yang membidik peningkatan kapasitas dalam aspek krusial seperti quality control, pengemasan, dan pemasaran digital. Melalui kolaborasi strategis dengan dinas terkait, pelatihan yang diselenggarakan akan secara tepat sasaran menjawab tantangan yang dihadapi UMKM lokal. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta gelombang pelaku usaha yang tidak hanya mahir dalam manajemen bisnis, tetapi juga mampu berinovasi dalam produk dan memperluas jangkauan pasar, yang pada akhirnya akan semakin memantapkan UMKM sebagai fondasi ekonomi yang kokoh di Lombok Timur.