Program mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 3T merupakan program implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang bertujuan untuk memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap peran mahasiswa dalam pembangunan di wilayah Terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T). Program ini diinisiasi oleh Universitas Jember (UNEJ) bekerjasama dengan Yayasan BaKTI yang menjadi salah satu mitra nasional dari pelaksanaan Program INKLUSI di wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang telah berjalan sejak tahun 2024 yang lalu.
Pada awal tahun 2025 pelaksanaan Program KKN 3T Kolaborasi dilaksanakan di Kabupaten Lombok Timur yang juga menjadi salah satu dari enam daerah kabupaten/kota implementasi program INKLUSI-BaKTI. Lombok Research Center (LRC) merupakan mitra Yayasan BaKTI secara otomatis menjadi mitra lokal untuk mendukung pelaksanaan KKN 3T Kolaborasi. Untuk itu, LRC telah menyiapkan tiga desa yang akan dijadikan sebagai lokasi mahasiswa KKN 3T Kolaborasi untuk menjalankan program-program pengabdian masyarakat.
Selain dari mahasiswa Universitas Jember (UNEJ), pelaksanaan KKN 3T Kolaborasi ini juga melibatkan tiga perguruan tinggi lainnya, yaitu Telkom University Bandung, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Pembangunan Jember, dan Universitas KH. Ahmad Muzakki Syah (UNIKHAMS) Jember. Adapun pelaksanaan kegiatan KKN 3T Kolaborasi ini dimulai dari 13 Januari 2025-13 Februari 2025.
TIGA DESA DAN TIGA FOKUS PEMBANGUNAN
Sebagai mitra lokal pelaksanaan KKN 3T Kolaborasi di Lombok Timur, LRC terlebih dahulu melakukan assesmen awal untuk menentukan diantara 15 desa dampingan LRC yang memiliki kesiapan untuk dijadikan sebagai tempat pelaksanaan KKN 3T Kolaborasi. Hal ini mengingat dari 15 desa dampingan LRC yang sangat antusias untuk ikut serta berkolaborasi dalam program KKN 3T ini.
Setelah melalui beberapa tahapan assesmen serta masukan dari berbagai pihak maka, untuk pelaksanaan KKN 3T Kolaborasi di Lombok Timur telah disepakati tiga desa yang akan dijadikan lokasi mahasiswa KKN, yaitu Desa Kembang Kerang dan Desa Aikmel Utara (Kecamatan Aikmel) serta Desa Paokmotong (Kecamatan Masbagik).
Ketiga desa tersebut memiliki karakter berbeda dalam upaya memperkuat pelaksanaan pembangunan di desa. Desa Kembang Kerang di bawah komando kepala desa Yahya Putra, S.Pd saat ini berupaya untuk meningkatkan manajemen tata kelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk memperkuat pembangunan di Desa kembang Kerang, terutama meningkatkan kuntribusi bagi penerimaan pendapatan desa melalui Pendapatan Asli Desa (PADes).
Kemudian Desa Aikmel Utara Muhtasar Ayudi, SS., S.P selaku kepala desa saat ini terus memperkuat manajemen data desa. Desa Aikmel Utara yang menjadi desa dampingan LRC saat ini lebih menekankan pembangunan yang melibatkan semua stageholders di desa dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa. Dimana, untuk memperkuat upaya mewujudkan hal tersebut pihak pemerintah desa lebih menekankan pada keberadaan database desa yang akan menjadi media informasi terperinci dan terbaru terkait dengan aspek pemabangunan desa.
Begitu pun dengan Kepala Desa Paokmotong dengan Suherman, SP, sebagai kepala desa berharap dengan desanya yang menjadi salah satu lokasi pelaksanaan KKN 3T Kolaborasi sangat berharap semua potensi ekonomi yang ada di Desa Paokmotong dapat lebih dikenal. Salah satu upaya tersebut adalah melalui pemetaan dan penguatan data ekonomi, khususnya terkait dengan potensi usaha mikro yang banyak digeluti masyarakat Desa Paokmotong. Salah satu niaga di Kabupaten Lombok Timur, salah satunya adalah Desa Paokmotong dan hal tersebut menjadi basis penguatan pemerintah desa dalam upaya pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat.
KOLABORASI MULTI PIHAK DALAM MEMPERKUAT KKN KOLABORASI
Lombok Research Center (LRC) sebagai mitra pelaksanaan KKN 3T Kolaborasi berharap bahwa dalam menjalankan program kerja di desa, mahasiswa KKN 3T Kolaborasi dapat melibatkan berbagai stakeholder yang ada di desa, salah satunya adalah Kelompok Konstituen (KK).
Sejak dimulainya implementasi Program INKLUSI di Lombok Timur, keberadaan KK ini telah banyak memberikan dampak positif bagi pelaksanaan pembangunan di desa. Sehingga mahasiswa yang KKN dapat melibatkan KK dalam program kerjanya di ketiga desa tersebut. Selain itu, keberadaan KK ini dapat sebagai sumber informasi yang mendalam terkait dengan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat di desa lokasi KKN 3T Kolaborasi, sehingga program kerja yang telah dirancang dapat lebih relevan dan efektif serta sinkron dengan arah pembangunan desa.
Kolaborasi mahasiswa KKN 3T Kolaborasi dengan KK di masing-masing desa dapat dilakukan dalam fasilitasi proses belajar dan berbagi pengetahuan antara mahasiswa dengan masyarakat. Selain itudengan melibatkan KK dari awal perencanaan dan pelaksanaan program kerja maka, program yang dijalankan akan lebih terasa sebagai milik masyarakat yang akan berdampak pada rasa memiliki dan tanggungjawab masyarakat terhadap keberlanjutan program setelah KKN selesai.
