DESA SIKUR SELATAN MENUJU ZERO STUNTING

“Pemerintah Desa Sikur Selatan saat ini terus mendorong upaya-upaya penurunan angka stunting sehingga, diharapkan Desa Sikur Selatan menjadi desa dengan zero stunting di Kabupaten Lombok Timur”. Untuk itu, pemerintah desa saat ini juga dalam program pembangunan desa yang dilaksanakan fokus pada upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Begitu pula terhadap pembangunan infrastruktur, seperti program sanitasi berbasis masyarakat harus dapat terealisasi tahun ini, sambung Kepala Desa. Pernyataan ini disampikan oleh Kepala Desa Sikur Selatan M. Habibuddin Hasbullah dalam sambutannya pada kegiatan Pembentukan Dan Penguatan Kelompok Konstituen Desa Sikur Selatan sebagai bagian dari pelaksanaan Program INKLUSI yang difasilitasi oleh Lombok Research Center (LRC).

Kegiatan pembentukan Kelompok Konstituen tersebut berlangsung di Aula Kantor Desa Sikur Selatan, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur pada tanggal 10 Agustus 2022. Kegiatan tersebut dihadiri oleh semua unsur masyarakat Desa Sikur Selatan, mulai dari Kepala Desa, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Kepala Wilayah, Kader Posyandu, tokoh Masyarakat, tokoh agama, perwakilan masyarakat difabel, pemuda dan perempuan.

Kegiatan pembentukan Kelompok Konstituen ini juga merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Lombok Research Center (LRC) dalam program Pembangunan yang Inklusi. Program INKLUSI adalah program kemitraan Australia-Indonesia menuju masyarakat inklusif. Program ini diselaraskan dengan Pilar Pertama dalam Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia-Australia, dan Rencana Aksi terkait, yang berkomitmen pada kerja sama untuk “mengatasi kemiskinan dan ketidaksetaraan, mempromosikan kepemimpinan dan pemberdayaan perempuan dalam pembangunan inklusif-disabilitas; Pilar Stabilitas dalam Rencana Pembangunan Tanggap COVID-19 Australia-Indonesia; dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN IV 2020-2024) Pemerintah Indonesia.

Ketua BPD Desa Sikur Selatan, Bapak Tawakkal juga mengatakan bahwa saat ini secara pemikiran kita sudah menyadari pentingnya pembangunan yang inklusi, dalam semua sector kehidupan. Namun, secara pelaksanaan kita belum kearah sana. Sebagai contoh bahwa untuk sekolah saja di kecamatan sikur ini belum ada sekolah yang untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Semoga dengan adanya program INKLUSI dari LRC ini membuat kita memulai dari hal yang kecil namun tuntas.

“Sampai saat ini, di Kecamatan Sikur belum ada sekolah untuk anak-anak berkebutuhan khusus” Ungkap Tawakkal.
Baiq Titis Yulianty selaku Koordinator Program INKLUSI BaKTI – LRC mengungkapkan bahwa program ini merupakan program jangka panjang. Sehingga setiap tahapan harus kita susun bersama sesuai dengan kondisi dan potensi local desa. Agar kegiatan yang dihasilkan tepat sasaran dan menjadi efektif.