Laporan Tahunan Kegiatan
Lombok Research Center Tahun 2020

Sebagai organisasi independen yang fokus pada penelitian kaji tindak serta berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat, Lombok Research Center (LRC) secara berkelanjutan terus membangun kemitraan dengan stakeholder lainnya melalui kegiatan pertukaran pengetahuan. Secara umum di tahun 2020 ini, capaian-capaian kerja LRC menunjukkan bahwa kerja-kerja riset dan pemberdayaan masyarakat masih on the track, berada dalam jalur berbagi pengetahuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat meskipun dalam suasana “New Normal” Pandemi Covid-19. Beberapa kegiatan riset dan pemberdayaan masyarakat melalui kerjasama dengan berbagai pihak dapat terlaksana meskipun terkendala tantangan internal yaitu semaikin berkurangnya sumber dana dan sumber daya manusia di tingkat sekretariat LRC. Awal yang telah terbangun dari beberapa institusi/lembaga yang selama ini menjalin kemitraan dengan LRC dan telah memberikan jaminan untuk mengawal program kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh LRC dan (3) semakin menguatnya soliditas masyarakat sipil di tingkat lokal. Sedangkan untuk kekuatan di tingkat internal yang dapat didayagunakan adalah ketersediaan sarana dan prasarana untuk mendukung kerja-kerja pemberdayaan masyarakat serta riset  di tingkat staf LRC.

Workshop Hasil Peningkatan Nilai Tambah Produk Unggulan Lombok Timur

Peningkatan Nilai Tambah Produk Unggulan Lombok Timur

Produk atau komoditas unggulan daerah menggambarkan kemampuan daerah didalam menghasilkan berbagai produk dan komoditas, penciptaan nilai tambah melalui pemanfaatan sumberdaya yang ada secara nyata dan membuka lapangan dan kesempatan kerja yang lebih luas dan beragam. Ujung dari semua ini adalah mendatangkan manfaat bagi peningkatan pendapatan masyarakat maupun pemerintah daerah, dan tentunya juga akan memiliki prospek dalam peningkatan pendapatan asli daerah. Sebuah produk dikatakan unggul jika memiliki daya saing sehingga mampu untuk menangkal produk pesaing di pasar domestik dan bahkan mampu menjadi komoditas ekspor.
Untuk itu, Lombok Research Center (LRC) bersama dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur bekerja sama untuk melakukan kajian terkait dengan beberapa komoditi unggulan sektor pertanian yang dimiliki oleh Kabupaten Lombok Timur dan berpotensi menjadi salah satu alternatif sumber pendapatan daerah. Kegiatan yang dimulai bulan Juli hingga bulan Oktober tahun 2020 melibatkan berbagai pelaku di sektor pertanian, antara lain seperti petani, pengepul, penyuluh pertanian, pengusaha (pembibitan & eksportir), serta beberapa SKPD terkait di lingkup pemerintah Kabupaten Lombok TImur.
Pada akhir kegiatan diperoleh beberapa komoditi pertanian yang memiliki potensi untuk dikembangkan sehingga memiliki nilai tambah serta dapat menjadi alternatif pendapatan daerah. beberapa komoditi tersebut antara lain yaitu; Sektor PANGAN (Padi, Jagung, dan Ubi Kayu), Sektor HORTIKULTURA (Bawang Merah, Bawang Putih, Cabai, dan Tomat) dan, Sektor PERKEBUNAN (Tembakau dan Kopi).

Penandatanganan MoU dengan Polda NTB terkait implementasi Program Kampung SEHAT NTB di KAntor LRC

Kampung SEHAT : Penguatan Literasi Penanganan Pandemi Covid-19 Di NTB

Lombok Research Center (LRC) berkolaborasi dengan Kepolisian Daerah NTB dalam penguatan literasi masyarakat menghadapi pandemi Covid-19 melalui program Kampung Sehat. Program Kampung SEHAT merupakan akronim dari kampung/dusun yang Streril, Ekonomi produktif, Harmonis, Asri, dan Tangguh. Untuk memutus rantai penyebaran viris Corona maka, lingkungan harus steril atau bersih baik dari aspek kesehatan, bersih dari berbagai tindakan kriminalitas dan penyebaran berbagai faham radikal dan intoleran serta berbagai kegiatan yang menjadi gangguan keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat.Kondisi lingkungan yang sudah steril dan bersih akan meningkatkan gairah masyarakat serta dapat menimbulkan berbagai ide-ide kreatif yang akan menunjang kegiatan perekonomian masyarakat sekaligus sangat berguna untuk menjaga ketahanan pangan dapat terus berlangsung. Penanganan penyebaran virus Corona melalui pendekatan peningkatan nilai sosial budaya masyarakat akan menimbulkan nilai kebersamaan sehingga, akan berdampak pada kehidupan masyarakat NTB yang harmonis baik dalam aspek hubungan sosial kemasyarakatan maupun hubungan antara masyarakat dengan alam.
Sinergi yang terbangun dalam hubungan sosial budaya masyarakat dan hubungan manusia dengan alam yang terimplementasikan menjadi rasa gotong royong membersihkan dan menjaga kebersihan lingkungan yang semakin tumbuh secara tidak langsung akan berdampak pada terwujudnya lingkungan yang asri. Sampah dapat dikelola secara maksimal, kotoran ternak dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, kehidupan sosial ekonomi masyarakat berjalan dengan penuh rasa aman-nyaman, kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan semakin terlihat dan jauh dari gangguan kamtibmas serta paham radikal dan intoleran akan menjadikan lingkungan (kampung/dusun) menjadi tangguh dalam menghadapi berbagai guncangan kehidupan yang datang.

Laporan Tahunan Kegiatan
Lombok Research Center Tahun 202
1

Pengerajin kain tenun di Kabupaten Bima, NTB.

Pengembangan Potensi Usaha Ekonomi Produktif Di Kabupaten Bima Dan Kota Bima Untuk Mendukung Tahun Pariwisata Provinsi NTB Tahun 2021

Seiring perubahan paradigma pembangunan desa yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 dimana, desa saat ini menjadi subyek utama pembangunan. Saat ini desa diberikan kewenangan atas azas rekognisi dan subsidaritas. Rekognisi berarti pengakuan dan penghormatan terhadap keberadaan (eksistensi) desa. Sedangkan subsidiaritas berarti penggunaan kewenangan skala lokal. Program pembangunan perekonomian desa harus mampu meningkatkan kapasitas, produktivitas, nilai tambah, dan daya saing perekonomian perdesaan untuk dapat memberikan kontribusi pada pembangunan perekonomian nasional.
Namun, pengembangan usaha ekonomi produktif di desa seringkali menghadapi berbagai permasalahan, antara lain seperti; 1) adanya keterbatasan penguasaan sumber daya alam yang menyebabkan kurangnya peluang dalam berusaha di bidang ekonomi dan pertanian, 2) kemiskinan struktural dimana meskipun tetap berusaha namun, pendapatan yang diperoleh masih belum dapat memenuhi kebutuhan keluarga, 3) tingkat pengetahuan yang terbatas terutama mengenai peluang-peluang ekonomi yang dapat dimanfaatkan, 4) belum optimalnya fungsi kelembagaan aparat dan masyarakat, 5) akses permodalan, lembaga pemasaran, informasi, dan teknologi yang masih terbatas. Hal ini tentunya dapat mendorong terjadinya kerawanan pangan dan kerentanan sosial yang ada di tengah masyarakat.
Tahun Wisata NTB 2021 yang ditandai dengan pegelaran Motogp di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika merupakan suatu peluang untuk menumbuhkan berbagai kegiatan usaha ekonomi produktif masyarakat sebagai daya dukung dari program pemerintah daerah NTB. Kabupaten Bima dan Kota Bima memiliki beragam potensi seperti pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan dapat menjadi wilayah penyangga ekonomi terutama untuk dukungannya terhadap sektor pariwisata NTB. Oleh karena itu, diperlukan suatu pemetaan mengenai berbagai potensi unggulan daerah yang bertujuan untuk mengetahui prospek pengembangan usaha ekonomi produktif masyarakat dan menjadi alternatif bagi sumber-sumber pertumbuhan ekonomi pada kedua wilayah ini.

LAPORAN TAHUNAN