Inovasi Hijau dari Laut: Biostimulan Sargassum Bawa Pejabat Inggris Panen Cabai Sukses di Lombok

Upaya Indonesia dalam mendorong praktik pertanian berkelanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam yang melimpah mendapat sorotan internasional. Lombok Research Center (LRC) dan Aquabloom sukses memamerkan hasil inovasi mereka, Biostimulan berbahan dasar Sargassum (rumput laut), dalam sebuah acara panen cabai di Desa Kertasari, Lombok Timur, yang dihadiri langsung oleh perwakilan Kedutaan Inggris dan Bappenas RI.
 
Kunjungan yang berlangsung pada Kamis (13/11/2025) di Dusun Seneng Desa Kertasari ini menjadi demonstrasi nyata bahwa limbah laut yang selama ini sering menjadi masalah, seperti Sargassum, dapat diolah menjadi produk bernilai tinggi yang menopang ketahanan pangan.
 
Dampak Nyata Inovasi di Lahan Petani
Biostimulan dari Sargassum ini telah diaplikasikan sebanyak tiga kali pada lahan cabai lokal milik petani setempat. Salah satu petani, Bapak Anwar, mengungkapkan kegembiraannya atas perubahan yang ia rasakan.
 
“Cabai saya ini sudah saya lakukan penyemprotan biostimulan sebanyak 3 kali. Dan Alhamdulillah pertumbuhannya semakin bagus,” ujar Anwar. Ia menambahkan bahwa perubahan yang paling signifikan terlihat pada peningkatan jumlah buah dan pertumbuhan batang cabai yang menjadi lebih subur.
 
Keberhasilan ini menandai potensi besar Sargassum sebagai solusi lokal untuk meningkatkan hasil panen secara berkelanjutan, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, serta memberdayakan petani.
 
Dukungan Kemitraan Inggris dan Bappenas
Acara panen ini bukan hanya sekadar perayaan hasil panen, tetapi juga momentum penguatan kerjasama. Hadir dalam kegiatan ini adalah delegasi penting dari Kedutaan Inggris, termasuk Bapak Will Hines, Direktur Foreign, Commonwealth & Development Office (FCDO), dan Bapak Freddie Brunt, Deputy Development Director, British Embassy Jakarta. Kehadiran mereka menunjukkan minat Inggris dalam mendukung inisiatif keberlanjutan dan ketahanan pangan di Indonesia.
 
Turut hadir pula Ibu Setyawati, Direktur Pendanaan Eksternal dan Hibah Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia, menegaskan bahwa inovasi seperti ini sejalan dengan agenda pembangunan nasional.
 
Dalam suasana yang hangat, Bapak Will Hines bahkan ikut mencoba langsung praktik penyemprotan biostimulan ke tanaman. “Ternyata seperti ini rasanya jadi petani,” ungkap Hines sambil merasakan langsung pengalaman bertani.
 
Simbol Kekuatan dan Harapan Petani Lokal
Panen cabai lokal di Kertasari ini menjadi simbol ketekunan petani dalam menghadapi tantangan pertanian. Di tengah fluktuasi harga komoditas dan tantangan iklim, hasil panen yang melimpah berkat biostimulan Sargassum ini tidak hanya menjadi sumber pendapatan penting bagi keluarga petani, tetapi juga menegaskan keberhasilan pengelolaan lahan dan pemanfaatan inovasi teknologi lokal yang adaptif.
 
LRC dan Aquabloom berharap inovasi ini dapat diperluas, mengubah pandangan terhadap Sargassum dari sekadar limbah menjadi sumber daya emas yang mendukung ketahanan pangan dan ekonomi hijau di Indonesia.