LRC Berdayakan Perekonomian Desa Teros Melalui Pelatihan Pengolahan Rumput Laut

Bidang ekonomi merupakan salah satu aspek krusial dalam pembangunan inklusif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat rentan. Berangkat dari tujuan tersebut, Yayasan BaKTI dan Lombok Research Center (LRC) melalui Program INKLUSI menyelenggarakan pelatihan pembuatan kerupuk rumput laut bagi para pelaku usaha dalam kegiatan Pembentukan dan Penguatan Unit Usaha untuk Pemberdayaan Ekonomi Tingkat Desa. Pelatihan ini dilaksanakan di Desa Teros, Labuhan Haji, Lombok Timur pada Jumat, 8 November 2024.

Lebih dari sepuluh peserta, sebagian besar perempuan dan lansia yang bergerak di bidang pengolahan makanan di Desa Teros, mengikuti pelatihan ini. Mereka mendapat bimbingan langsung dari praktisi industri olahan makanan berpengalaman dari Dinas Perindustrian Kabupaten Lombok Timur. Selain itu, peserta juga diberikan kesempatan berinteraksi langsung dengan instruktur melalui sesi tanya jawab.
Dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Industri, Dinas Perindustrian Kabupaten Lombok Timur, H. Wilbi Subandi, pelatihan ini bertujuan memberdayakan potensi sumber daya lokal di Desa Teros guna meningkatkan perekonomian keluarga. Beliau menyoroti potensi rumput laut yang melimpah di kawasan pantai sebagai alternatif pengganti soda yang lebih sehat. H. Wilbi berharap masyarakat desa dapat memanfaatkan potensi ini secara optimal untuk kemajuan ekonomi desa.

“Rumput laut sangat mudah ditemukan dan jika diolah dengan tepat dapat menjadi produk bernilai tinggi. Saya berharap ilmu yang telah ibu-ibu dapatkan hari ini dapat diaplikasikan dengan baik,” ujar H. Wilbi Subandi dalam sambutannya.

Pelaku Unit Usaha dampingan Lombok Research Center (LRC) dalam Program INKLUSI BaKTI sedang mempraktikkan pembuatan kerupuk rumput laut di Desa Teros, Kecamatan Labuhan Haji, Lombok Timur.

Senada dengan hal tersebut, Koordinator Program INKLUSI-LRC, Baiq Titis Yulianty, menekankan pentingnya menjaga kualitas produk melalui pengendalian mutu. Beliau mengimbau para pelaku usaha untuk cermat dalam menakar setiap bahan baku.
“Dalam proses produksi, perhatikan betul takaran setiap bahan. Ini merupakan bagian penting dari pengendalian mutu untuk memastikan produk yang dihasilkan memenuhi standar,” tegas Baiq Titis.

Yuli Nurlina Hardianti, perwakilan dari Dinas Perindustrian Kabupaten Lombok Timur sekaligus instruktur pelatihan, turut menyampaikan pentingnya menggunakan bahan alami seperti rumput laut sebagai alternatif pengganti soda yang mengandung boraks. Beliau menjelaskan bahwa konsumsi boraks dalam jangka panjang dapat membahayakan kesehatan.
“Kita harus memprioritaskan pembuatan makanan yang tidak hanya lezat tetapi juga sehat. Sebaiknya, kita kurangi penggunaan soda, pewarna, dan pengawet buatan serta beralih ke bahan alami yang lebih aman,” ujar Yuli.

Setelah mendapatkan materi dari instruktur, para peserta langsung mempraktikkan pembuatan kerupuk tomat rumput laut dan kerupuk bayam rumput laut. Mereka mengikuti seluruh proses produksi mulai dari persiapan bahan hingga tahap akhir dengan bimbingan langsung dari instruktur.

Diharapkan kegiatan ini dapat mendorong para pelaku usaha untuk terus berinovasi menciptakan produk olahan makanan berbahan baku lokal yang berkualitas dan sehat, sehingga berkontribusi pada peningkatan perekonomian desa.