LRC Perkuat Partisipasi Politik Masyarakat dan Isu Perubahan Iklim di Lombok Timur

 
Bertempat di Desa Lendang Nangka, Kec. Masbagik Lombok Timur, Lombok Research Center (LRC) kembali melakukan kegiatan penguatan Kelompok Konstituen (KK) yang melibatkan KK dari Desa Lendang Nangka Utara dan Desa Masbagik Utara Baru. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Jumat, 07 Februari 2025 mengangkat tema tentang Penguatan Partisipasi Politik Masyarakat dan Isu Perubahan Iklim (climate change).
 
Kegiatan penguatan KK yang diselenggarakan oleh Lombok Research Center (LRC) yang merupakan lanjutan dari implementasi Program INKLUSI sebagai upaya membangun sikap kritis masyarakat dalam melihat berbagai persoalan yang dialami oleh warga, terutama bagi kelompok rentan yang selama masih sering terlupakan dalam proses pembangunan.
 
Selain itu, dalam kegiatan penguatan KK itu juga disampaikan terkait dengan isu perubahan iklim (climate change) dimana, kelompok rentan merupakan warga masyarakat yang paling tinggi potensi merasakan dampak dari perubahan suhu global yang terjadi saat ini.
 
“Kelompok Konstituen (KK) diharapkan mampu untuk bersikap kritis terhadap berbagai kebijakan dalam pembangunan yang tidak berpihak kepada kelompok rentan, terutama dalam tahapan-tahapan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan” ujar Baiq Titits Yulianty selaku Koordinator Program INKLUSI BaKTI-LRC memaparkan materinya.
 
Sikap kritis warga saat ini perlu untuk terus diperkuat mengingat tantangan pembangunan tidak hanya terkait dengan implementasi kebijakan yang tidak melibatkan semua komponen masyarakat secara holistik namun, dengan adanya dampak perubahan iklim warga dituntut untuk mampu menyuarakan dan memperjuangkan hak-haknya agar masuk dalam upaya mitigasi dampak perubahan iklim yang menjadi kebijakan pemerintah, sambung Titis (sapaan akrab).
 
Dampak perubahan iklim sifatnya multi sektor yang akan mempengaruhi kehidupan sosial ekonomi masyarakat, khususnya kelompok rentan. Untuk itu, keberadaan KK sebagai mitra pembangunan di tingkat lokal penting untuk dapat memahami terkait isu perubahan iklim karena apabila kehidupan sosial ekonomi masyarakat sudah terganggu memungkinkan untuk timbulnya kasuas kekerasan berbasis gender sangat besar potensinya.
 
Kegiatan penguatan Kelompok Konstituen (KK) yang diselenggarakan dalam bentuk diskusi tersebut difasilitasi dan dipandu oleh staf LRC dalam Program INKLUSI. Adapun berbagai persoalan disampaikan oleh anggota KK dari kedua desa, seperti persoalan terkait dengan masih banyaknya masyarakat terjerat hutang dari Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang memiliki bunga yang sangat tinggi. Hal ini dikeluhkan karena menjadi salah satu pemicu kasus kekerasan domestik dimana, perempuan sebagai kelompok rentan paling banyak mengalaminya.