Sebagai tindak lanjut dari kegiatan Live Inn pada akhir 2024, Yayasan BaKTI bersama Lombok Research Center (LRC) kembali menggelar pelatihan penguatan kapasitas bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Kotaraja. Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Program INKLUSI yang bertujuan meningkatkan keterampilan pelaku usaha dalam manajemen bisnis, pembukuan, serta pemisahan keuangan usaha dan rumah tangga.
Pelatihan berlangsung selama dua hari, 18–19 April 2025, di Aula Kantor Desa Kotaraja. Sebanyak 17 pelaku usaha dari berbagai sektor usaha, seperti kuliner, fashion, dan jasa, mengikuti kegiatan ini.
Koordinator Program INKLUSI-LRC, Baiq Titis Yulianty, menyampaikan bahwa pelatihan ini dirancang untuk membantu pelaku usaha dalam mengelola usaha secara lebih efektif, terutama dalam aspek keuangan, pengembangan produk, dan strategi pemasaran.
“Kita mulai dari memisahkan keuangan usaha dan rumah tangga. Ini tampak sederhana, tetapi cukup menantang. Jika diterapkan dengan benar, hal ini sangat membantu dalam menjalankan manajemen usaha yang lebih baik”, ujar Baiq Titis.

Materi Pelatihan
Pelatihan difasilitasi oleh tim LRC, di antaranya Sarniati, selaku Finance Administration Officer (FAO) Program INKLUSI-LRC. Materi yang diberikan mencakup jenis-jenis usaha, identifikasi peluang dan tantangan, pemisahan keuangan usaha dan rumah tangga, serta pemahaman tentang modal awal, modal tetap, dan modal tidak tetap.
Peserta dibagi dalam beberapa kelompok dan diberi kesempatan mempresentasikan proses usaha mereka. Metode ini dimaksudkan untuk mendorong interaksi dan pertukaran pengetahuan antar peserta.
“Jika kita mampu menyusun perencanaan bisnis dengan baik dan menetapkan tujuan yang jelas, maka strategi bisnis pun akan lebih terarah. Ini merupakan dasar dari manajemen usaha,” jelas Sarniati.
Fasilitator lainnya, Baiq Tria Maulidasih, turut memberikan materi pada hari kedua. Fokus pelatihan meliputi pencatatan arus kas, perhitungan harga pokok penjualan (HPP), margin keuntungan, harga jual, dan titik impas. Peserta juga melakukan simulasi langsung menggunakan latihan soal yang disediakan.
“Tujuan utama kami adalah mendorong praktik baik dalam pengelolaan usaha, khususnya di bidang keuangan. Kami berharap peserta dapat menerapkan ilmu yang diperoleh, setidaknya dimulai dari manajemen keuangan rumah tangga”, tambah Baiq Tria.

Apresiasi Peserta
Salah satu peserta, Baiq Siti Diana Utami, mengapresiasi kegiatan ini. Ia menilai pelatihan sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM, khususnya dalam meningkatkan pemahaman terkait manajemen keuangan dan perencanaan usaha.
“Program edukatif seperti ini sangat dibutuhkan, terutama karena masih banyak pelaku UMKM di desa yang belum berkembang akibat lemahnya pengelolaan keuangan. Pelatihan ini memberi kami pengetahuan yang aplikatif dan mudah dipahami,” ujar Diana.
Keberlanjutan Program
Program INKLUSI telah memasuki tahun ketiga implementasinya di Kabupaten Lombok Timur. Setelah sebelumnya fokus pada akses legalitas usaha dan perizinan, tahun ini perhatian lebih difokuskan pada peningkatan kapasitas UMKM dalam pengelolaan usaha, pengembangan produk, serta akses permodalan melalui kemitraan.
BaKTI dan LRC berkomitmen untuk terus mendampingi pelaku usaha lokal guna menciptakan ekosistem UMKM yang berdaya saing dan berkelanjutan.
