Bambu yang selama ini hanya dikenal sebagai bahan baku tradisional, kini mulai mendapat tempat baru di panggung internasional. Melalui program berkelanjutan yang digagas Lombok Research Center (LRC) dengan dukungan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, sebanyak 20 UMKM berbasis bambu di Kecamatan Sikur dibekali pelatihan ekspor untuk memperluas jangkauan pasarnya hingga ke luar negeri.
Pelatihan bertajuk “Ekspor Produk UMKM Berbasis Bambu” ini digelar pada Sabtu (4/10/2025) di Lesehan Midara, Terara. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari program sebelumnya yang fokus pada desain produk dan pemasaran digital.
Direktur LRC, Suherman, menegaskan bahwa program ini lahir dari visi bersama untuk mendorong UMKM lokal agar tidak hanya bertahan di pasar domestik, tetapi juga siap menembus pasar global.
“UMKM bambu Sikur punya potensi besar. Jika kualitas produk terus ditingkatkan dan ditopang legalitas usaha, maka tidak mustahil mereka bisa mengisi pasar internasional,” katanya.
Dua narasumber utama hadir dalam pelatihan ini: Supiandi, seorang praktisi ekspor dan mantan konsultan Bank Indonesia, serta Rachmat Wira Putra, analis perdagangan luar negeri dari Dinas Perdagangan NTB. Keduanya menekankan pentingnya legalitas usaha, keberlanjutan bahan baku, serta kemampuan memenuhi permintaan buyer luar negeri dalam jumlah besar.
“Pasar ekspor itu sangat kompetitif. Tapi justru di situlah peluang besar terbuka karena margin keuntungan bisa lebih tinggi dibanding pasar lokal,” ujar Supiandi.

Sementara Rachmat mengingatkan, UMKM harus berani melangkah ke pasar ekspor dengan bekal administrasi usaha yang rapi, warehouse untuk stok, serta jaminan kualitas. “Kalau tiga hal ini terpenuhi, peluang ekspor akan lebih mudah digapai,” jelasnya.
Bagi para pelaku UMKM, pelatihan ini menjadi pintu harapan baru. Siti Aminah, salah satu pengrajin bambu dari Dusun Mentaum, mengaku bangga mendapat kesempatan belajar langsung strategi ekspor.
“Harapan saya, produk bambu kami bisa diterima di pasar internasional, sehingga bisa membuka lapangan kerja baru bagi warga Lombok Timur,” ucapnya.
Zamroni, Staf Khusus Bupati Lombok Timur yang turut hadir, menyebut pelatihan ini sebagai langkah nyata dalam membangun citra daerah. “Produk bambu Lombok Timur harus bisa menjadi identitas baru yang dikenal dunia,” ujarnya.
Dengan pelatihan ini, LRC optimistis UMKM bambu di Sikur akan semakin siap bersaing di pasar global, membawa manfaat ekonomi, dan sekaligus memperkuat posisi Lombok Timur sebagai daerah dengan produk lokal yang berdaya saing internasional.

