Desa Aikmel Barat : Wilayah Pemekaran Desa Aikmel Yang Berikhtiar Menjadi Desa Inklusif

Lombok Research Center (LRC) yang menjadi sub mitra Yayasan BaKTI dalam Program INKLUSI kembali melaksanakan kegiatan pembentukan dan penguatan kelompok konstituen di Desa Aikmel Barat, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur pada 22 Agustus 2022 yang bertempat di Aula Kantor Desa Aikmel Barat.

Kegiatan tersebut menjadi salah satu rangkaian kegiatan Program INKLUSI di Kabupaten Lombok Timur. Dimana Program INKLUSI ini merupakan suatu bentuk dukungan lanjutan dari Pemerintah Australia kepada Pemerintah Indonesia yang membangun lebih lanjut kemajuan di bidang kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, inklusi sosial, serta penguatan masyarakat sipil. Dukungan ini termasuk pengalaman, pembelajaran, dan replikasi dalam pembangunan berbasis masyarakat, penguatan masyarakat sipil, pemberdayaan perempuan, dan program pembangunan inklusif – melalui program yang baru berakhir, yaitu MAMPU dan Peduli. INKLUSI juga membangun lebih lanjut kerja-kerja OMS (Organisasi Masyarakat Sipil) dan gerakan sosial di Indonesia, termasuk gerakan perempuan, yang telah berjalan puluhan tahun untuk memajukan Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial (GEDSI).

Kegiatan pembentukan dan penguatan kelompok konstituen di Desa Aikmel Barat dihadiri dan diikuti oleh Kepala Desa, Ketua BPD, semua Kepala Wilayah, kader Posyandu, serta dari unsur pemuda. Selain itu juga, kegiatan tersebut diikuti oleh perwakilan dari kelompok masyarakat yang tergolong rentan dan/atau marjinal seperti, lansia, penyandang disabilitas dan, ibu-ibu hamil.

Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala Desa Aikmel Barat, Mulyadi yang menyambut hangat kehadiran Lombok Research Center (LRC) yang telah berprogram di desanya. Beliau menyampaikan “Selaku Pemerintah Desa, kami masih sangat minim memperhatikan masyarakat kami yang masuk dalam golongan kelompok rentan dan/atau marjinal. Hal ini tentunya karena minimnya pengetahuan kami. Untuk itu, melalui Program INKLUSI ini kami sangat berharap dapat memberikan pengetahuan lebih sehingga, ke depannya kami dapat menganggarkan serta memberikan dan membuka ruang partisipasi kepada saudara-saudara kami yang selama ini sedikit luput dari perhatian kami.

“Pelibatan aktif masyarakat kami yang merupakan penyandang disabilitas, lansia, serta perempuan  dalam setiap kegiatan di desa juga akan menjadi perhatian kami selaku pemerintah desa, baik dalam tahap perencanaan maupun pada tahap pelaksanaan” sambung Kepala Desa Aikmel Barat. Terakhir beliau menyampaikan bahwa dengan adanya kerjasama dengan Lombok Research Center (LRC), Desa Aikmel Barat dapat menjadi Desa yang inklusif ramah disabilitas dan juga ramah perempuan dan ramah lansia.

Selanjutnya kegiatan pembentukan dan penguatan kelompok konstituen di Desa Aikmel Barat dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang Kelompok Konstituen dan Program INKLUSI yang disampaikan oleh Baiq Falmayani Indira selaku perwakilan Lombok Research Center (LRC). “Kelompok Konstituen adalah salah satu organisasi komunitas yang dibentuk dalam Program INKLUSI (Kemitraan Australia – Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif) Yayasan BaKTI”.

Dalam pelaksanaan program tersebut, Yayasan BaKTI sebagai salah satu mitra nasional INKLUSI bermitra dengan Yayasan Lombok Research Center (LRC) sebagai Mitra Daerah akan berfokus pada penghapusan kekerasan yang didasarkan pada kondisi kekerasan terhadap perempuan yang masih tinggi dan pelayanan yang masih sulit diakses oleh kelompok miskin, marginal dan disabilitas karena jarak, sarana dan prasarana dan pemahaman masyarakat tentang kekerasan itu sendiri. Sarana dan prasarana yang responsif gender, ramah anak, dan inklusi menjadi faktor utama aksesibilitas terhadap layanan.

Harapannya adalah dengan hadirnya kelompok konstituen ini akan mampu menghimpun berbagai permasalahan yang ada di tengah-tengah komunitas, terutama terkait dengan pemenuhan hak-hak layanan dasar serta layanan perlindungan sosial. Dalam kesempatan yang sama Baiq Falmayani Indira juga menyampaikan bahwa program ini merupakan program yang cukup lama, sehingga tahapan-tahapan yang dilakukan benar-benar sesuai dengan kondisi lokal. Untuk yang pertama yaitu pembentukan Kelompok konstituen (KK) sebagai ujung tombak program nantinya di tingkat Desa. Dan KK ini akan menjadi penyambung harapan masyarakat rentan nantinya ke pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.

Setelah penyampaian materi selesai, para peserta kemudian diberikan kesempatan untuk bertanya apabila masih belum memahami materi yang disampaikan. Sebagian besar peserta terutama bagi penyandang disabilitas serta lansia menyambut baik pelaksanaan Program INKLUSI hadir di Desa Aikmel Barat dan sangat berharap memberikan dampak terhadap pelibatan mereka dalam pelaksanaan pembangunan di desa.

Adapun pada proses pelaksanaan pembentukan kelompok konstituen dilakukan melalui mekanisme musyawarah mufakat dan menghasilkan kepengurusan dimana, terpilih secara aklamasi H. M. Hapipi sebagai ketua, M. Zulhayyi Alamsyah sebagai ketua bidang pengaduan, Husnul Fathiyah sebagai ketua bidang pendataan, dan hubungan masyarakat dipercakan kepada Ahmad Farzhan. Selain kepengurusan, kesepakan untuk nama kelompok konstituen juga dihasilkan dari proses musyawarah mufakat yaitu, Kelompok Konstituen “Berkarya” Desa Aikmel Barat. (*HR)