“Pemerintah yang responsif dan masyarakat yang aktif akan lebih bermakna apabila dihubungkan dengan simpul-simpul pengelolaan pengetahuan dimana, kalau untuk level daerah pilar penting itu adanya di media. Untuk itulah kenapa media menjadi salah satu pilar penting dalam implementasi Program INKLUSI”, M. Yusran Laitupa Direktur Yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI) dalam sambutannya yang disampaikan pada acara Pembentukan Forum Media Kabupaten Lombok Timur yang dilaksanakan di Selong, 28 September 2022.
Kegiatan pembentukan forum media merupakan satu dari beberapa rangkaian kegiatan implementasi Program INKLUSI yang telah dilaksanakan oleh Lombok Research Center (LRC) sebagai mitra Yaysan BaKTI di Kabupaten Lombok Timur. Dimana Lombok Research Center bekerja pada 15 desa di 4 Kecamatan yang ada di Lombok Timur.
Direktur Yayasan BaKTI juga menekankan pentingnya pelibatan pihak perguruan tinggi dalam implementasi Program INKLUSI. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan pengetahuan atau knowladge yang dihasilkan atau diproduksi dari Program INKLUSI pada level komunitas atau masyarakat dapat diberikan sentuhan atau penyempurnaan oleh pihak perguruan tinggi. Sehingga dari proses penyempurnaan yang dilakukan oleh perguruan tinggi tersebut, akan ada rekomendasi yang telah diformulasikan itu sesuai dengan kebutuhan yang ada di komunitas atau yang ada di masyarakat.
Penekanan yang disampaikan oleh Direktur BaKTI ini dimaksudkan itu karena selama ini seringkali suatu kebijakan yang dihasilkan oleh pemerintah daerah seringkali tidak bisa dilaksanakan secara maksimal karena tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau komunitas. Seringkali produk kebijakan yang dihasilkan oleh pemerintah tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan memiliki dasar yang lemah. Sehingga ketika tahap implementasi tidak menemukan target yang terukur.
Kabupaten Lombok Timur diharapkan ke depannya akan menjadi kabupaten yang inklusif dimana, tidak ada seorangpun yang tertinggal dalam pembangunan baik, pada proses perencanaan sampai pada tahap implementasinya, sambung M. Taufan Hidayat koordinator monitoring dan evaluasi INKLUSI BaKTI dalam penyampaiannya. Langkah awal yang perlu diperkuat adalah mendorong adanya pemeberitaan media yang sudah bersfektif dan menghormati nilai-nilai positif.
Keinginan untuk mendorong terwujudnya masyarakat Kabupaten Lombok Timur yang inklusif tergambar dari diskusi yang melibatkan seluruh perwakilan komunitas jurnalis atau media yang hadir. Semua sepakat bahwa, meskipun masih ada beberapa kekurangan terkait dengan pemberitaan yang inklusif namun, sangat terbuka ruang untuk memperbaiki kekurangan tersebut yaitu melalui keberadaan forum media yang diinisiasi oleh Lombok Research Center (LRC).
Komitmen yang diperlihatkan oleh para jurnalis di Lombok Timur terlihat dari proses pembentukan kepengurusan yang dilakukan melalui salah satu mekanisme domokrasi yaitu, kesepakatan secara aklamasi untuk menjadikan saudara Rusliadi sebagai koordinator yang dibantu oleh Ahmad Yani sebagai wakil koordinator serta 22 anggota. Adanya beberapa rekomendasi rencana tindak lanjut dari keberadaan forum media di Lombok Timur juga memberikan sinyal positif terhadap dorongan untuk menghadirkan produk-produk jurnalistik yang inklusif dan berspektif yang sesuai dengan kode etik. Tidak itu saja, didalam rencana tindak lanjut, seluruh perwakilan media yang hadir pada kegiatan tersebut menginginkan adanya suatu produk pengetahuan yang terkait dengan kerja-kerja jurnalis dalam bentuk buku serta adanya peningkatan kapasitas jurnalis, terutama dalam hal pemberitaan.
