Sehari menjelang Peringatan Ulang Tahun Ke-77 Republik Indonesia, Lombok Research Center (LRC) kembali melanjutkan rangkaian kegiatan Program INKLUSI di Kabupaten Lombok Timur, tepatnya di Desa Kertasari, Kecamatan Labuhan Haji pada tanggal 16 Agustus 2022. Bertempat di aula kantor desa, unsur masyarakat yang hadir pada saat pelaksanaan kegiatan tersebut ada yang berasal dari perwakilan kader posyandu, pemuda, kepala wilayah, lansia, perwakilan penyandang disabilitas, hingga perempuan kepala rumah tangga. Sedangkan dari unsur pemerintahan desa hadir Kepala Desa Kertasari Haliluddin, Ketua BPD Desa Kertasari, Ketua LKMD Desa Kertasari.
Kegiatan pembentukakn Kelompok Konstituen ini di fasilitasi oleh Lombok Research Center (LRC). Kegiatan ini merupakan rangkaian program yang dijalankan oleh LRC yaitu menuju masyarakat inklusif. Program INKLUSI adalah program kemitraan Australia-Indonesia yang mendukung prioritas kebijakan bersama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia. Program ini diselaraskan dengan Pilar Pertama dalam Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia-Australia, dan Rencana Aksi terkait, yang berkomitmen pada kerja sama untuk “mengatasi kemiskinan dan ketidaksetaraan, mempromosikan kepemimpinan dan pemberdayaan perempuan dalam pembangunan inklusif-disabilitas; Pilar Stabilitas dalam Rencana Pembangunan Tanggap COVID-19 Australia-Indonesia; dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN IV 2020-2024) Pemerintah Indonesia. INKLUSI mendukung agenda RPJMN untuk “meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia”, dan secara spesifik mendukung kebijakan Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan serta arah kebijakan Inklusi Sosial yang tertuang dalam RPJMN.
INKLUSI juga mendukung komitmen Pemerintah Indonesia pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan seruan “Tidak ada satu pun yang tertinggal” dalam pembangunan, dan pada saat yang sama menangani dampak pandemi COVID-19, termasuk dampak sosial ekonomi yang tidak proporsional terhadap perempuan dan kelompok masyarakat yang terpinggirkan serta potensi ancaman terhadap ruang masyarakat sipil.
“Sebelumnya saya selaku pribadi maupun atas nama masyarakat Desa Kertasari mengucapkan banyak terima kasih karena desa kami terpilih menjadi salah satu lokasi dari pelaksanaan Program INKLUSI di Kabupaten Lombok Timur”, ucap Pak Kades dalam mengawali kata sambutannya. “Sesungguhnya program yang dibawa oleh teman-teman dari Lombok Research Center (LRC) merupakan program yang sangat kami nantikan karena dapat menjawab apa yang menjadi kebutuhan masyarakat serta dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam setiap pembagunan di desa” sambungnya Kepala Desa Haliluddin.
Pada program INKLUSI, Yayasan BaKTI Bersama Lombok Research Center (LRC) sebagai Mitra Daerah akan mengatasi permasalahan melalui pemberdayaan ekonomi perempuan miskin dan marginal, yang menjadi penyebab terjadinya KtP (Kekerasan terhadap Perempuan), salah satunya akibat kondisi kemiskinan dan ekonomi, khusus di masa pandemi COVID-19 dimana angka kemiskinan semakin meningkat, ujar Baiq Falmayani Indira dalam penyampaian mengenai Program INKLUSI.
Dalam kesempatan yang sama Baiq Falmayani Indira selaku Programme Office Lombok Research Center (LRC) dalam Program INKLUSI BakTI mengatakan bahwa program ini merupakan program yang cukup lama, sehingga tahapan-tahapan yang dilakukan benar-benar sesuai dengan kondisi lokal. Untuk yang pertama yaitu pembentukan Kelompok konstituen (KK) sebagai ujung tombak program nantinya di tingkat Desa. Kelompok Konstituen ini akan menjadi penyambung harapan masyarakat rentan nantinya ke pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
“Kelompok Konstituen ini merupakan ujung tombak program di tingkat Desa” Ungkap Baiq Falmayani Indira. “Dimana Kelompok Konstituen merupakan salah satu organisasi komunitas yang dibentuk dalam Program INKLUSI (Kemitraan Australia – Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif) Yayasan BaKTI”, sambung Baiq Falmayani Indira. Harapannya adalah dengan hadirnya kelompok konstituen ini akan mampu menghimpun berbagai permasalahan yang ada di tengah-tengah komunitas, terutama terkait dengan pemenuhan hak-hak layanan dasar serta layanan layanan sosial.
Adapun dalam kepengurusan Kelompok Konstituen Desa Kertasari adalah Rizal Sakroni sebagai ketua, Siti Aminah sebagai ketua bidang pendataan, M. Khairul Anwar sebagai ketua bidang pengaduan, serta Sumaidi, S.Pd sebagai ketua hubungan masyarakat. Kelompok Konstituen Desa Kertasari disepakati namanya adalah “Pade Pacu”.