LRC Berdayakan UMKM Lombok Timur: Langkah Konkrit Menuju Kesuksesan Yang INKLUSIF

Dalam upaya mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di era digital, Lombok Research Center (LRC), selaku mitra Yayasan BaKTI dalam Program INKLUSI, telah menyelenggarakan kegiatan pelatihan Pembentukan dan Penguatan Unit Usaha untuk Pemberdayaan Ekonomi Tingkat Desa/Kelurahan. Pelatihan yang berlangsung selama dua hari pada tanggal 16-17 Oktober 2024 di Aula Lesehan Sekar Asri, Selong, Lombok Timur ini, fokus pada peningkatan kualitas produksi, pengemasan, dan pemasaran produk UMKM.

Para peserta, yang merupakan perwakilan dari 15 desa binaan LRC di Lombok Timur, mendapatkan materi dari narasumber ahli dari Dinas Perindustrian Lombok Timur dan Association Business Development Service Indonesia (ABDSI) NTB, termasuk pemahaman mengenai pemanfaatan teknologi digital dalam pengembangan usaha.

Narasumber Workshop Pembentukan dan Penguatan Unit Usaha untuk Pemberdayaan Ekonomi Tingkat Desa/Kelurahan: Dari Kiri – Muhammad Buhari, ST (Fungsional Pembina Industri Ahli Muda Dinas Perindustrian Lombok Timur), Nurul Saadah (Fungsional Pembina Industri Ahli Muda Dinas Perindustrian Lombok Timur, dan Masyhur (ABDSI NTB).

Para peserta, yang merupakan perwakilan dari 15 desa binaan LRC di Lombok Timur, mendapatkan materi dari narasumber ahli dari Dinas Perindustrian Lombok Timur dan Association Business Development Service Indonesia (ABDSI) NTB, termasuk pemahaman mengenai pemanfaatan teknologi digital dalam pengembangan usaha.

Pelatihan yang diselenggarakan oleh LRC ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing UMKM melalui dua pendekatan utama. Pertama, pelatihan ini membekali pelaku UMKM dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan quality control yang efektif untuk meningkatkan kualitas produk mereka. Kedua, pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas digital UMKM agar mampu memanfaatkan peluang pasar yang semakin luas di era digital.

Direktur LRC, Suherman, menjelaskan bahwa quality control yang baik akan memastikan adanya standarisasi yang ketat pada setiap tahap produksi, mulai dari pemilihan bahan baku hingga proses pengemasan. Hal ini akan berdampak positif pada kualitas produk secara keseluruhan dan meningkatkan kepercayaan konsumen.

Sementara itu, Muhammad Bukhori, S.T., Fungsional Pembina Industri Ahli Muda Dinas Perindustrian Kabupaten Lombok Timur, menyoroti pentingnya mengatasi kendala yang sering dihadapi UMKM, seperti keterbatasan sumber daya dan kurangnya pengetahuan tentang teknik quality control. Beliau mengajak para pelaku UMKM untuk proaktif dalam mencari pengetahuan dan meningkatkan kapasitas mereka.

L. Farouq Wardana selaku Programme Officer (PO) INKLUSI BaKTI-LRC mendampingi peserta pelatihan dalam diskusi kelompok terkait dengan rencana tindak lanjut dari kegiatan Workshop Pembentukan dan Penguatan Unit Usaha untuk Pemberdayaan Ekonomi Tingkat Desa/Kelurahan yang diselenggarakan oleh LRC pada 16-17 Oktober 2024 di Lesehan Sekar Asri, Lombok Timur.

Untuk mendukung UMKM lokal, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, melalui Dinas Perindustrian, akan mengadakan Temu Bisnis pada November mendatang. Kegiatan ini bertujuan untuk mempertemukan pelaku UMKM dengan berbagai bisnis skala nasional, guna memperluas akses pasar dan mengembangkan usaha.

Nurul Saadah, Fungsional Pembina Industri Ahli Muda Dinas Perindustrian Kabupaten Lombok Timur, mengimbau para pelaku UMKM untuk segera mengurus legalitas produk, seperti NIB, sertifikat halal, dan pendaftaran merek. Hal ini penting untuk meningkatkan kepercayaan konsumen dan membuka peluang kerja sama yang lebih luas.

“Kami mendorong UMKM untuk memiliki standar yang baik dalam proses produksi dan pengemasan. Dengan legalitas yang lengkap dan kualitas produk yang terjamin, UMKM kita akan lebih siap bersaing di pasar yang lebih luas,” ujar Nurul.

Senada dengan Nurul, Masyhur selaku Ketua ABDSI menekankan pentingnya legalitas bagi UMKM. Ia menjelaskan bahwa saat ini pengurusan legalitas seperti NIB, sertifikat halal, dan pendaftaran merek dapat dilakukan secara online dan gratis.

“Legalitas adalah modal utama bagi UMKM untuk berkembang. Dengan legalitas yang lengkap, UMKM akan lebih mudah mendapatkan akses permodalan dan peluang bisnis lainnya,” tegas Masyhur.

Sebagai tindak lanjut, LRC akan menyelenggarakan pelatihan lanjutan yang memfasilitasi pertemuan antara pelaku UMKM dengan para pemangku kepentingan seperti investor, pengelola ritel, dan konsumen. Tujuannya adalah membangun jaringan kerjasama yang kuat untuk mendorong pertumbuhan UMKM di Lombok Timur.

Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga menginspirasi para peserta untuk terus berinovasi dan mengembangkan usaha mereka. Peserta antusias mengikuti sesi tanya jawab dan berbagi pengalaman dengan narasumber. Melalui kegiatan ini, diharapkan para pelaku UMKM di Lombok Timur dapat meningkatkan daya saing produk mereka dan membuka peluang pasar yang lebih luas.